Pada Rabu, 3 Desember 2025, Bitcoin kembali menunjukkan penguatan signifikan. Berdasarkan data dari platform publik, harganya melesat dari sekitar US$86.000–US$88.000 ke level tertinggi harian sekitar US$93.000–US$94.000.
Lonjakan ini menandai kebangkitan pasar kripto setelah periode turbulensi — dan memunculkan optimisme bahwa Bitcoin bisa kembali memasuki tren bullish.
Faktor Pendorong Pemulihan Bitcoin
Beberapa faktor dianggap mendukung reli harga Bitcoin:
- Pemulihan dari tekanan jual sebelumnya, di mana pasar derivatif melakukan “reset besar” sehingga membantu memicu rebound.
- Permintaan kembali menguat dari pelaku institusional dan investor — menunjukkan bahwa minat terhadap aset kripto berada dalam fase pemulihan.
- Pergerakan positif tidak hanya pada Bitcoin; aset kripto lainnya (altcoin) ikut menguat, menunjukkan suasana pasar kripto secara lebih luas ikut membaik.
Waspada: Volatilitas dan Risiko Masih Ada
Meskipun rebound terasa menggembirakan, sejumlah analis dan pelaku pasar memperingatkan bahwa situasi belum sepenuhnya stabil:
- Dari periode sebelumnya, Bitcoin sempat terkoreksi tajam — ada saatnya turun ke kisaran bawah US$90.000 hingga US$88.000 setelah reli.
- Beberapa pihak menilai pemulihan ini bisa berupa “dead‑cat bounce” — yakni lonjakan sementara setelah penurunan besar, bukan indikasi bullish jangka panjang.
- Volume, likuiditas, dan arus masuk/keluar institusi tetap menjadi variabel krusial yang bisa mengubah arah pasar dengan cepat.
Kesimpulan: Momentum Pemulihan — Tapi Masih Rentan
Kenaikan harga Bitcoin ke sekitar US$93.000–$94.000 pada 3 Desember 2025 menunjukkan bahwa pasar kripto sedang berusaha bangkit — dan memberikan sinyal optimisme setelah periode volatilitas.
Namun, volatilitas tetap tinggi dan kejutan dari faktor makro atau spekulatif bisa mempengaruhi arah. Bagi investor: ini bisa jadi kesempatan, tapi penting untuk melanjutkan dengan hati‑hati, mempertimbangkan risiko, dan memantau perkembangan volume & arus institusional.